INFO
  •  Selamat Datang di Website Inspektorat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara 
  •  Telah dibentuk Tim SATGAS SABER PUNGLI PPU 
  •  Telah Ada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) 
  •  telah Ada Whisle Blowing System (WBS) 
  •  Telah dibuka Layanan Penganduan dan layanan Konsultasi Seputar Pengawasan APIP (Kost@n APIP) Mobile 

Anak Usia Dini Perlu didikan Guru kreative

Selasa, 13 Mei 2014

PENAJAM- Secara moral kami selaku pemerintah daerah sangat apresiatif atas kegiatan workshop Guru Kreatif bagi Guru PAUD dan ini merupakan salah satu momen  penting tentang peningkatan mutu dan kreativitas guru sesuai yang diatur dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang berkaitan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
 
Hal ini disampaikan Plt Sekda Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) H Tohar saat membacakan samutan Bupati PPU H Yusran Aspar pada pembukaan Workshop Creative Teacher For PUD Teacher di Hotel Albanjari Selasaa (13/5), Tohar menjelaskan, amanat Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa Pendidik Anak Usia Dini adalah profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik.
 
Dikatakannya, pendidik dalam hal ini guru PAUD bertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal seperti Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (Play Grup), Satuan PAUD Sejenis (SPS), dan Taman Kanak-Kanak (TK) dan bentuk lain yang sederajat.
 
“Di lembaga PAUD/TK, faktor penentu tumbuh dan berkembangnya kreativitas anak terletak kepada guru, selain kelengkapan sarana, media, dan kekayaan sumber belajar anak yang disediakan oleh PAUD atau TK itu. Guru yang membimbing anak usia dini haruslah sosok kreatif. Guru harus belajar dan berusaha menjadikan dirinya sosok yang kreatif demikian pula guru harus mampu mengembangkan pembelajaran berorientasi kreatif,” tambahnya.
 
“Mengapa guru perlu kreatif ?  Alasannya paling tidak; Pertama, anak usia dini tengah tumbuh dan berkembang, serba ingin tahu, suka berimajinasi, berkhayal, berimprovisasi, menjelajah dan mencoba sehingga membutuhkan guru untuk memfasilitasinya, Kedua,  minimnya media dan sumber belajar yang tersedia di PAUD/TK sehingga guru perlu mencari  dan memperkaya lingkungan, Ketiga, anak membutuhkan panutan cara berpikir dan sikap kreatif dari seorang guru yang mendidik mereka, Keempat, hampir semua komponen lingkungan membutuhkan peran guru untuk mengolah dan mengoperasikannya menjadi pengalaman kreatif bagi anak.
 
Ditambahkannya, guru bisa menjadi kreatif karena usahanya, kegemaran, kepedulian dan komitmen tinggi terhadap tugas, dan kecintaan terhadap bidang pekerjaannya, guru kreatif tidak tergantung pada tingkat pendidikannya, tetapi lebih kepada motivasi dan usahanya untuk memperkenalkan sesuatu yang baru, unik, menarik, dan menantang, sehingga anak terpacu untuk mengikuti pembelajaran dari guru.
 
“Guru kreatif ditunjukkan dari cara berpikir dan sikap kreatifnya. Untuk mengembangkan cara berpikir kreatif, diawali dengan minat guru secara kontinyu membaca banyak literatur, semisal tentang ensiklopedia, buku-buku sains, diklat dan produk kreatif. Buku dapat dijadikan untuk memunculkan ide kreatif, di samping untuk menumbuhkan rasa ingin tahu untuk mencoba sampai mencipta produk kreasi yang  sederhana,” ujarnya.
 
Untuk mewujudkan hal di atas, tentunya pemerintah terus ikut andil melakukan support ke arah kreatif guru. Hal yang bisa dilakukan pemerintah adalah rangsangan berupa insentif dari propinsi dan kabupaten, tunjangan perbaikan penghasilan (TPP), bantuan operasional pendidikan (BOP), bantuan alat peraga edukatif (APE), bantuan rintisan, bantuan penguatan, dan bantuan kepada organisasi mitra. Di samping itu, pelatihan berjenjang dasar dan lanjutan, pelatihan pembuatan alat peraga edukatif. Ke semua itu adalah untuk mewujudkan guru agar semakin giat bekerja, disiplin, kreatif dan punya motivasi dalam menjalankan tugas sebagai guru PAUD/TK di Kabupaten Penajam Paser Utara ini.
 
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten PPU Marjani dalam sambutannya mengatakan, pendidikan formal atau non formal itu tidak bisa diproses secara instan, sebagaimana agama mengajarkan bahwa pendidikan wajib dituntut oleh siapa saja mulai dari lahir hingga ke liang lahat.
 
Identitas karakter sebuah negara, bangsa dinilai dari spesifik pendidikan masyarakatnya secara nasional, sementara ditingkat daerah keberhasilan pendidikan harus didasari pula dengan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)nya sehingga dapat bersaing secara nasional, sesuai dengan geografisnya bahwa daerah kita ini telah ditetapkan jadi sebuah kota satelit dari kota Balikpapan  sehingga 98 persen guru Pendidikan Usia Dini (PAUD) tercatat aktif melaksanakan tugasnya, harapan kita semua semoga dengan partisipasi seluruh guru PAUD ini dapat membantu program pemerintah dalam rangka memajukan dunia pendidikan di daerah ini,” tutupnya.


Simpan sebagai :

Berita terkait :