INFO
  •  Selamat Datang di Website Inspektorat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara 
  •  Telah dibentuk Tim SATGAS SABER PUNGLI PPU 
  •  Telah Ada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) 
  •  telah Ada Whisle Blowing System (WBS) 
  •  Telah dibuka Layanan Penganduan dan layanan Konsultasi Seputar Pengawasan APIP (Kost@n APIP) Mobile 

Bupati PPU Abdul Gafur Masud Minta BPK Periksa Kejelasan Status Bendungan Lawe-Lawe

Kamis, 8 Agustus 2019

Bupati PPU Abdul Gafur Masud Minta BPK Periksa Kejelasan Status Bendungan Lawe-Lawe

Minggu, 4 Agustus 2019 19:33

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Bupati Penajam Paser Utara atau Bupati PPU, Abdul Gafur Masud atau AGM, meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengaudit atau memeriksa bendungan Lawe-Lawe. Permintaan tersebut, karena status tanah pada bendungan Lawe-Lawe, merupakan milik PT Pertamina (Persero).

"Pemeritah Kabupaten kemarin sempat membayarkan hutang multiyears kesitu, namun belum ada laporan," kata AGM.

Tanah bendungan milik Pertamina tersebut, lanjut AGM, nyatanya hanya dipinjam pakaikan saja, sedangkan anggaran pembangunan mencapai Rp 217 miliar. Ia khawatir, jika tidak ada status yang jelas, pihak Pertamina bisa mengambil alih kapan saja.

"Nanti kalau diambil sama pertamina, kira-kira siapa yang rugi?," imbuhnya.

Kali ini AGM mengaku, saat proses pembayaran berjalan, ia belum mendapatkan laporan yang jelas dari BPK, terkait status tanah bendungan tersebut.

Olehnya itu, dalam waktu dekat, ia akan meminta BPK untuk melakukan pemeriksaan terkait status kejelasannya.

Luas bendungan Lawe-Lawe dibangun diatas tanah seluas 200 hektare, yang 100 hektare atau 50 persen lahan merupakan milik Pertamina yang dipinjam pakaikan.

Bendungan Lawe-Lawe yang terletak di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, dibangun untuk mendukung peningkatan pasokan air baku dan air bersih Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Danum Taka, yang saat ini pembangunannya sudah 85 persen.

Sehingga, harus dilanjutkan hingga berfungsi sebagai mana mestinya.

"Masih banyak proses, masih banyak permasalahan yang satu-satu, benang kusutnya harus kita urai agar nantinya, siapapun Bupatinya lima, sepuluh hingga dua puluh tahun kedepan, sudah tidak ada masalah-masalah lagi. Biar cepat maju," tandasnya.

Sumber : https://kaltim.tribunnews.com/2019/08/04/bupati-ppu-abdul-gafur-masud-minta-bpk-periksa-kejelasan-status-bendungan-lawe-lawe.


Simpan sebagai :

Berita terkait :