Ketua DPRD PPU Sebut Pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam akan Tingkatkan Perekonomian Daerah

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), John Kenedy optimistis proyek pembangunan jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser Utara terbangun.

"Saya optimistis jembatan tol Balikpapan-Penajam akan terbangun," ujar John Kenedy, Senin (2/8/2021).

Ia mengemukakan, jembatan tol tersebut adalah merupakan salah satu urat nadi dari perkembangan perekonomian di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dirinya meyakini, dengan adanya jembatan Tol Balikpapan-Penajam nantinya, perekonomian di daerah ini akan meningkat.

"Saya yakin roda perekonomian di Kabupaten Penajam Paser Utara ini semakin bagus baik itu dari segi infrastruktur, kemudian investasi yang akan masuk tentu dengan melihat adanya pembangunan jembatan tol ini ya, pasti ada gairahlah dari berbagai pihak yang mau masuk Kabupaten Penajam Paser Utara untuk berinvestasi," ujarnya.

Baca juga: Ganggu Penerbangan dan Transportasi Laut Menteri PUPR Beber Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Dipindah

Politisi dari Partai Demokrat itu menilai bahwa pembangunan jembatan tersebut sangat penting bagi Kabupaten PPU, terlebih wilayah ini telah ditetapkan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

"Sebagai wakil rakyat menginginkan jembatan tol Balikpapan-Penajam segera terbangun. Jika kita lihat dampak dari pembangunan ini jelas sangat besar untuk kabupaten Penajam Paser Utara," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan jembatan tol tersebut menelan investasi hingga Rp 15,53 triliun dengan biaya konstruksi senilai Rp 10,77 triliun.

Proyek tersebut diinisiasi oleh PT Waskita Toll Road, PT Kaltim Bina Konstruksi (KBK), Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Perusahaan Umum daerah (Perusda) Benua Taka PPU dan Pemerintah Kota Balikpapan.

Sementara pemegang saham paling besar adalah PT Waskita Toll Road mencapai 60 persen, kemudian disusul PT KBK senilai 20 persen, kemudian Pemerintah Kabupaten PPU sebesar 15 persen dan Pemerintah Kota Balikpapan sebesar 5 persen. (*)