Target PAD Pelabuhan Benuo Taka Penajam Paser Utara Rp 7 M, Perumda Baru Capai Rp 2 Miliar Lebih

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pengelolaan Pelabuhan Benuo Taka di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur telah dialihkan dari Dinas Perhubungan kepada Perumda Benuo Taka sejak Februari 2021 lalu.

Sebelumnya retribusi PAD saat dikelola Dinas Perhubungan tahun 2020 berhasil menyubang Rp 6,3 Miliar. Angka itu meningkat dari tahun-tahun sebumnya yang hanya mencapai Rp 4 Miliar.

Sementara itu, pengalihan pengelolaan yang serahkan kepada Perusda Benuo Taka diharapkan dapat lebih maksimal lagi.

Namun, sejak Februari hingga November 2021 ini, pelabuhan Benuo Taka baru mendapatkan PAD senilai Rp 2 Miliar lebih.

Sementara itu target PAD atas pengelolaan pelabuhan tersebut pada tahun ini adalah Rp 7 Miliar.

Baca juga: Wakil Ketua II DPRD PPU Sebut Potensi Pendapatan Asli Daerah Belum Digarap Secara Maksimal

Baca juga: Dishub Penajam Paser Utara Akan Bangun Pos di Lokasi Wisata, Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah

Baca juga: Dongkrak Pendapatan Asli Daerah Samarinda, Dewan Canangkan Pembentukan Pansus

Ketua Komisi II DPRD PPU Wakidi mengaku menyayangkan hal tersebut, pihaknya mempertanyakan terkait dengan jauhnya retribusi yang diperoleh Perusada Benuo Taka hanya sekitar Rp 2 miliar lebih sementara target tahun 2021 ini adalah Rp 7 Miliar.

"Pada tahun 2020 kemarin PAD dari pelabuhan Rp 6,3 Miliar. Sekarang dikelola oleh Perumda Benuo Taka dapat sekitar Rp 2 miliar 87 Juta. Sampai bulan ini. Setelah pengambilalihan itu sejak Februari hingga sekarang ini," ujar Wakidi, Selasa (9/11/2021).

"Yang jelas kita mempermasalahkan jauhnya target PAD yang diperoleh Perumda Benuo Taka. Dirut sendiri tadi ngalor-ngidul cerita tentang masalah pelabuhan saja," tambahnya.

Wakidi mengatakan pihaknya belum mengetahui permasalahan Perusda Benuo Taka terkait jauhnya pencapaian PAD tahun ini. Sehingga Wakidi mengusulkan untuk membuat panitia khusus (pansus) untuk memperjelas permasalah yang dihadapi Perusda Benuo Taka

"Masih ngambang. Belum tahu ini, makanya tadi ada wacana mau dibuat pansus, kan mau diinterpelasi dan macam-macam tadi. Nanti kita tunggu saja rapat berikutnya dari DPRD, yang jelas ini masih ngambang permasalahannya," ujarnya.